Wednesday, October 11, 2017

Metode Dakwah Ustadzah Lulu Susanti




METODE DAKWAH USTADZAH LULU SUSANTI 



Ustadzah Lulu adalah salah satu da’i atau penceramah yang terkenal lewat ceramahnya di televisi,selain itu beliau juga terkenal karena cara unik nya dalam berdakwah seperti menggunakan pantun dan boneka untuk menarik perhatian sang mad’u, dan ternyata itu sangat berhasil, selain Karena memang cara penyampaian beliau yang enak dan mudah dipahami, di dukung juga dengan  materi yang beliau  simple dan  tidak begitu  berat.

dikarenakan menggunakan boneka dalam berdakwah, tak hanya kalangan dewasa saja yang dapat menerima dakwah beliau, melainkan juga anak-anak, anak-anak   sangat antusias saat mendengarkan ceramah beliau. Jika dilihat secara kesuluruhan dalam berdakwah  beliau menggunakan metode mauidzoh hasanah, itu terlihat  karena apa yang beliau sampaikan berisi nasihat-nasihat yang dimana itu sesuai dengan konsep metode dakwah mauidzoh hasanah. Adapun Penjelasan metode dakwah mauidzoh hasanah sendiri sebagai berikut :
Secara bahasa mau’idzah hasanah terdiri dari dua kata, yaitu mau’idzah dan hasanah. Kata mau’idzah berasal dari kata wa’adza–ya ‘idzu–wa’dzan–‘idzatan yang berarti; nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan, sementara hasanah merupakan kebalikan dari sayyi’ah yang artinya kebaikan lawannya kejelekan. Menurut Ali Mustafa Yaqub yang dikutip oleh Siti Muri’ah, menyatakan bahwa mau’idzah hasanah adalah ucapan yang berisi nasihat-nasihat yang baik dimana ia dapat bermanfaat bagi orang yang mendengarnya atau argumen-argumen yang memuaskan sehingga pihak audience dapat membenarkan apa yang disampaikan oleh subyek dakwah. mau’idzah dapat diklasifikasikan dalam beberapa bentuk; nasihat atau petuah, bimbingan, pengajaran (pendidikan), kisah-kisah, kabar gembira dan peringatan (al- basyir wa al- nadzir), wasiat (pesan-pesan positif). Jadi kalau kita telusuri kesimpulan mau’idzah hasanah, akan mengandung arti kata-kata yang masuk ke dalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan ke dalam perasaan dengan penuh kelembutan; tidak membongkar atau membeberkan kesalahan orang lain sebab kelemah-lembutan dalam menasihati seringkali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia lebih mudah melahirkan kebaikan dari pada larangan dan ancaman.